VCGvia Getty Images. detikTravel. Hangzhou - Gelombang panas yang menerjang kawasan Hangzhou, China, membuat sejumlah es krim raksasa mencair. Ini foto-fotonya! Foto 1 dari 4. Ini dia penampakan patung es krim raksasa yang mencair imbas gelombang panas yang menerjang kawasan Hangzhou, China, Selasa (2/8/2022). Kemudianpada pukul 18.50 pesawat tiba di Phuket International Airport dan langsung menuju Patong. Setelah melalui jalanan yang berbukit, akhirnya kami semua sampai di Soi Wattana, Patong. Soi ini sangat ramai di malam hari, ada massage, resto, dan pedagang India yang berjualan pakaian.Sesampainya di Phuttasa, kami langsung memesan kamar. Sebelumsaya ke upper deck, kucubit pantatnya dan ia memberiku ciuman yang terlalu panas. Habis flight itu, ia memberiku no telepon hotelnya di LA, dan kami ngeseks gila-gilaan tiap hari. Ternyata Lia si pramugari terlalu hyper sex dan mampu orgasme sampai sembilan kali seharinya. Belumpunya pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, lalu tiba-tiba seorang pramugari lain menghampirinya dan sementara mereka mengobrol, aku mengambil segelas wine yang disiapkan di galley (dapur) merek. Cerita Dewasa - Ngentot Di Pesawat. "Yah aku ditinggal sendiri deh, hehe " katanya setelah temannya pergi. Siangitu, para pengantar ramai duduk di bangku panjang selasar Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kata petugas di sana, saat akhir pekan lebih ramai lagi. Padat seperti masa sebelum pandemi Covid-19. Tingginya okupansi pesawat ikut berimbas positif pada sektor angkutan lain. Seperti antrean angkutan umum bandara termasuk taksi. Polwancantik ini merupakan seorang anggota Bhayangkari Baharkam dan bertugas sebagai Co-Pilot di Direktorat Kepolisian Udara Baharkam Polri. Polwan ini bertugas di Divisi Ekstrem dan kerap menerbangkan pesawat di wilayah sangat ekstrem. Mengutip dalam Podcast Polwan RI yang diunggah Divisi Humas Polri, AKP Siti Nur Kiptiyah bercerita saat . Cerita panas – Ini adalah kisahku ketika aku melakukan perjalanan yang panjang dengan pesawat, Namaku Glenn , aku saat ini berumur 29 tahun dan aku memegang perusahaan orang tuaku yang bergerak dibidang ekspor impor bahan mentah. Selama 6 tahun aku mejalankan bisnis ini. Pulang pergi dari Indonesia ke luar negri menjadi hal yang biasa. Namun baru kali ini mendapatkan sesuatu yang berbeda di dalam pesawat. Sesuatu yang akhirnya membuatku sangat ingin mengulanginya lagi dengan orang yang sama, hal ini lah yang membuat Cerita Sex Indonesia Bercinta Dengan Pramugari Di Pesawat ini cerita, ayah menyuruhku untuk berangkat ke amerika tepatnya di Argentina untuk mengurus bisnisnya dengan kliennya. Aku pun menurut dan aku langsung menuju bandara untuk lagsung terbang, karena tiket dan semuanya sudah diurus olehnya. Karena jarak yang jauh makannya penerbangan memakan waktu yang sangat lama. Hingga aku merasa bosan dan ketika aku hendak beranjak dari kursi dudukku ada seseorang dengan nada halus menyapaku.”Excuse me, sir..” sebuah suara halus menyapaku dengan ramah. Ternyata seorang pramugari muda berwajah manis sedang tersenyum padaku. ”Are you from upper deck? ” Aku mengangguk, ”Yeah…why? ” aku mengintip name tag di dadanya. “Apriani Yuli..wah nama indonesia nih..” “I am just checking to see whether you need anything, because you have been looking out for quiet a long time… ” jawabnya dengan sopan. ”Dari Indonesia ya kamu? ” todongku. ”Lho… iya ! Bapak dari Indonesia juga?” tanya lagi. ”Uh kok Bapak sih… belum juga tua, kok dipanggil Bapak… panggil nama aja… aku Glenn… ” ”Oh… saya Apriani… Bapak eh… mas mau ke Buenos Aires ya? ” kemudian kami ngobrol ngalor ngidul selama tiga puluh obrolan kami, aku mengetahui kalau ia sudah tinggal di luar negeri selama lebih dari empat tahun. Aslinya dari Bandung. Umurnya baru 23. Belum punya pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, lalu tiba-tiba seorang pramugari lain menghampirinya dan sementara mereka mengobrol, aku mengambil segelas wine yang disiapkan di galley dapur mereka.”Yah… aku ditinggal sendiri deh, hehe… ” katanya setelah temannya pergi. ”Lho, kenapa?” ”Jam istirahat… tadi aku uda istirahat 3 jam… dan habis ini giliran shift kedua istirahat. mestinya berdua-berdua, tapi supervisorku katanya migraine jadi dia istirahat di first class. Mungkin 2 jam lagi baru balik. Untung aja gak penuh… ” ”Oh… gitu… ya… gapapa deh… aku temani… aku bosen banget dari tadi di atas… sebelahku oom gendut yg ngorok melulu lagi…” Apriani tertawa. Manis sekali wajahnya kalau tertawa. Dan aku mulai meneliti tubuhnya. Sekitar 175 cm, berat badannya mungkin 60 dan kulitnya putih sekali seperti orang Jepang. ”Kamu beneran nih belum punya cowok?” tanyaku iseng. ”Lagi ga ada… soalnya cowok terakhir membosankan banget. Dia ga fun dan old fashion…“Lalu ia mulai bercerita tentang mantannya yang masih menganut adat kuno, yang ga suka clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks. Wajahnya memerah ketika ia bercerita.”Maaf ya, aku kok jadi cerita kayak gini… hihi… habis memang mantanku itu orangnya aneh. Atau mungkin dia ga tertarik sama aku ya… mungkin aku terlalu jelek ya… ” katanya menerawang. ”Gak, kok… kamu cantik banget… dan… ” aku menatap matanya, ”seksi… bodi kamu seksi banget. Daritadi aku membayangkan bodi kamu di balik seragam itu… ” tambahku dengan berani. Mungkin aku mulai mabuk karena dua gelas white wine. ” Masa? Kamu boong ya… Glenn… aku kan ga seksi. Toketku aja cuma 34B, hmmm ga seksi sama sekali deh… ” Aku menatapnya dengan penuh napsu. 34B, boleh juga… ” Kalau kamu kasih aku lihat, aku mungkin bisa menilai apa bodi kamu seksi beneran atau gak… ” tantangku. Apriani tampak terkejut. Tapi ia lalu melihat ke kiri ke kanan, sekeliling kami agak gelap karena semua penumpang kelas bisnis nampaknya tengah terlelap. Ia tersenyum padaku, ”Beneran nih?” ”Sumpah…” Lalu Apriani memberi isyarat agar aku lalu mulai berjalan ke arah toilet untuk orang handicapped, yang lebih luas daripada toilet biasa. Ia menarikku masuk dan mengunci pintunya dari luar. Di dalam toilet ternyata lebih bising daripada di luar, mungkin karena suara mesin. Aku langsung membuka seragam pramugarinya yang bagian atas. Dan tampaklah dadanya yang indah menantang. Ia memakai bra seksi tanpa busa berwarna hitam, putingnya tampak tegang dari balik bra itu.”Kamu seksi banget… ” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yang ranum berlipstick pink. Apriani membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding toilet. Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya dari luar bra nya. Apriani mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Aku lalu berusaha menarik roknya sampai lepas, dan kini tampaklah tubuh ramping seksinya. Tinggalah celana dalam dan bra berwarna hitam transparan serta sepatu hak tingginya. Ia tampak amat seksi. “u re so sexy, baby… ” bisikku di telinganyaLalu tanganku langsung sibuk membuka kaitan bra nya, dan menciumi lehernya yang mulai meraba bagian depan celana jeansku, dan tampak senang menyentuh bagian itu sudah tegang. Setelah branya lepas, aku langsung menciumi seluruh payudaranya. Kujilati putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di kali ini tidak ada waktu, karena siapa saja bisa mengetuk pintu toilet, dan itu tentu sja mengganggu. Apriani mulai berusaha membuka ikat pinggangku, dan kemudian melorotkan celanaku sampai ke lantai. Ia menyentuh penisku yang keras dari balik boxer kainku, dan mengusap biji pelirku. Kunaikan tubuh Apriani ke westafel dan kubuka celana dalamnya. Kuciumi perutnya dan kubuka kemaluannya rapi sekali. Mungkin ia suka bikini waxing seperti cewek-cewek di luar pada umumnya. Kujilati vaginanya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat. Mungkin memang benar dia terlalu hyper, makanya mantannya bosan. Kumasukan dua jari tanganku ke dalam vaginanya, dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam Aprianingnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dengan leluasa. Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras aku khawatir akan ada orang yg mendengar dari luar. Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati vaginanya. ” Ahhh… ahhh… I’m gonna come… Arghhhh… uhhh… yes… yes… baby… ” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya jari-jariku makin mengocok vaginanya. Semenit kemudian, Apriani benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya. Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat. Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, dan mencopot boxerku dengan cepat. Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak benar. Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku. Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah. Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar. Apriani tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya. Ia melenguh ” Oh… gitu Glenn… gigit seperti itu… I feel sexy…” Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di lidahku. Tapi tampaknya Apriani makin terangsang. penisku terus memompa vaginanya dengan cepat, dan kurasakan vaginanya semakin menyempit. ”Vaginamu kok menyempit gini..??? Oh… shit…” Ia tersenyum ia suka latian body language, soalnya dulu mantanku yang guru BL, bisa mengatur vaginanya jadi sempit jadi gini, dengan latihan rutin. penisku keluar masuk vaginanya dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata Apriani merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah tangannku.”Ah Glenn… You’re so… soo… Ohh… i am gonna come… i m gonna come… again… Arghhh… Ohhhhh uhhhhhh… ” Apriani orgasme untuk kedua kalinya dan terkulai ke aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari vaginanya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap westafel. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Apriani tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk penisku ke vaginanya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan tampak terangsang, seksi dan acak-acakan. Make upnya luntur karena keringat, tapi tubuh seksinya tampak sangat indah. Aku mulai memompa vaginanya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya.”yeah… I am your bitch… fuck me real hard… please… “Buset, ga nyangka penampilan manisnya ternyata hanya di luar. Aslinya dia kasar dan gila seks, kaya bule di bokep aja, pikirku makin terangsang. penisku makin cepat menusuk vaginanya yang semakin lama semakin terasa licin. Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan Apriani naik turun sesuai irama kocokanku, dan aku semakin horny melihatnya menggumamkan kata-kata kasar. Penisku semakin tegang dan terus menghantam vaginanya dari belakang. Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat.”Ah… baby… yeah… oh yeah… ” penisku terasa makin becek oleh cairan vaginanya. “Apri..aku juga mau keluar nih… ” ”Oh tahan dulu… kasih aku… penismu..tahan!!!!” Apriani langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dengan mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya. ”ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan makin pelan. Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Apriani berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus. ”Kamu takut gak, kalau aku bilang, aku suka banget sama sperma cowok ?” bisiknya dengan suara manis sekali. Disela-sela engahanku, aku menggeleng penuh kenikmatan. Gila kali mantannya, ga mau sama cewek hot begini… !!Setelah Apriani menjilat bersih penisku, ia memakaikan celana jeansku, lalu memakai seragamnya sendiri. Ia membuka kompartemen di belakangnya, dan mengeluarkan sisir dan makeupnya dari sana. Dalam waktu 5 menit, ia sudah tampak seperti pramugari manis yang tadi pertama kulihat, bukan wanita gila seks seperti barusan. Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu toilet. Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang.”Baiklah, Pak Glenn… saya harus siap-siap untuk meal service berikutnya, mungkin Bapak mau istirahat sejenak? ” godanya dengan nada seksi. Aku tersenyum dan mengangguk setuju. Sebelum aku ke upper deck, kucubit pantatnya dan ia memberiku ciuman yang sangat penerbangan itu, ia memberiku nomor telepon hotelnya di argentina, dan kami ngeseks gila-gilaan tiap hari. Ternyata Apriani hyper sex berat dan bisa orgasme sampai sembilan kali seharinya. Sedangkan aku hanya mampu 2 kali sehari. Jakarta - Banyak hal bisa terjadi selama penerbangan. Ada aksi penyelamatan luar biasa, tragedi dan peristiwa hidup mati. Berikut adalah 4 kisah paling dramatis dalam dunia Kamis 13/12/2012, menghimpun aneka kisah dari berbagai sumber yang dikenang orang sebagai peristiwa dahsyat yang pernah terjadi di Pendaratan Sungai Hudson Pada 15 Januari 2009, pesawat US Airways penerbangan nomor 1549, lepas landas dari Bandara La Guardia di New York, menuju Bandara Internasional Douglas di Charlotte, North Carolina. Saat sedang membumbung tinggi ke udara, pesawat Airbus A320 itu menabrak sekawanan angsa yang sedang pesawat kehilangan daya. Gawatnya, tidak ada bandara di dekat lokasi kejadian yang bisa dipergunakan untuk mendarat darurat. Seperti dilansir The Telegraph, dalam kondisi genting dan hidup mati sang kapten pilot yang bernama Chesley 'Sully' Sullenberger membuat keputusan itu dibuat melayang seimbang dan mendarat darurat di atas Sungai Hudson! Pesawat itu tetap mengapung ketika pramugari membuka pintu dan mengevakuasi para penumpang. 156 Penumpang berhasil diselamatkan dengan itu menghebohkan masyarakat AS. Begitu kejadian, semua orang menyimak baik lewat media cetak dan elektronik, mulai dari evakuasi penumpang, sampai mengeluarkan pesawat dari Sungai peristiwa itu berlalu, seluruh awak pesawat mendapatkan bintang penghargaan Master's Medal dari Guild of Air Pilots and Air Navigators. Tindakan berani mereka telah menyelamatkan lebih dari 100 nyawa. Pilot Sullenberger pun dianggap sebagai pahlawan. Pendaratan di Sungai Hudson disebut sebagai aksi penyelamatan terbaik dalam sejarah Tragedi WTCPeristiwa yang terjadi pada 11 September 2011 ini disebut sebagai aksi pembajakan pesawat paling tragis. Peristiwa 9/11 ini adalah aksi terorisme yang paling mengguncang dunia dan tragedi paling menyedihkan dalam sejarah Pesawat jet komersil dibajak secara bersamaan. American Airlines nomor penerbangan 11 dan United Airlines nomor penerbangan 175 ditabrakan ke gedung World Trade Center di New York. Dampaknya sangat fatal. Gedung pencakar langit kembar ini rubuh menghujam American Airlines penerbangan 77 ditabrakan ke gedung Pentagon di Arlington, Virginia. Sedangkan United Airlines nomor penerbangan 93 jatuh di Shanksville, Pennsylvania. Hampir orang tewas dalam kejadian berantai ini termasuk 227 penumpang dan 19 pembajak dari keempat pesawat situs 9/11 Memorial, bekas gedung WTC yang hancur kini dijadikan sebuah taman dengan air terjun buatan yang indah. 9/11 Memorial Park menjadi kenangan atas tragedi kelam itu. Para wisatawan yang datang ke New York banyak yang menjadikan 9/11 Memorial Park ini sebagai tujuan wisata Melahirkan di toilet pesawatPada 22 Agustus 2012, penerbangan Emirates EK 332 dari Dubai, UEA, menuju Manila, Filipina dihebohkan dengan kejadian luar biasa. Seorang penumpang perempuan WN Filipina terpaksa melahirkan bayi di toilet pesawat! Beruntung ada dua perawat Filipina di pesawat yang membantu perempuan pernah ditulis Daily Mail, perempuan berusia 35 tahun itu tampak kesakitan sementara suaminya panik. Sang bayi lahir di toilet, kemudian langsung ditangani dua perawat karena kekurangan oksigen. Si bayi dibungkus selimut dan lampu di atas tempat duduk ibunya dinyalakan agar tetap Emirates Boeing 777 itu terpaksa mendarat darurat di Vietnam demi menyelamatkan si ibu dan bayinya. Akhir cerita, si ibu dan bayinya berhasil diselamatkan. Bayi mungil itu pun diberi nama EK, inisial maskapai Melahirkan dibantu penumpang dan VodkaJika pada kasus Emirates masih ada perawat yang menolong kelahiran penumpang, kejadian kali ini lebih dramatis. Pada 23 Maret 2012, pesawat Delta Airlines terbang dari Atlanta, AS menuju Dakar, Senegal. Salah satu penumpang adalah Katherine Oyedoh yang sedang hamil saja, dalam ketinggian 36 ribu kaki, Oyedoh merasa perutnya mulas dan harus melahirkan. Walhasil seluruh penumpang bahu membahu dengan pramugari untuk menolong penumpang yang merupakan dokter kandungan, dr Patrick Ojukwu dari Stockbridge, Georgia memimpin proses kelahiran. Pramugari Susan Carnes menjadi asistennya. Para penumpang membantu sebisanya, ada yang memeriksa tekanan darah, menghitung kontraksi dan ada yang membersihkan alat-alat untuk melahirkan dengan memang seadanya, gunting dari kotak peralatan pesawat, tisu, handuk panas, bahkan tali sepatu sumbangan penumpang. Si ibu dan bayinya yang diberi nama Edosalume lahir dengan selamat. Saat bayi laki-laki itu lahir dengan sehat dan selamat, seluruh penumpang bertepuk tangan. aff/fay Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 16-09-2021 à 00 heures Catégorie Entre-nous, hommes et femmes Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 30-03-2021 à 00 heures Catégorie Entre-nous, hommes et femmes Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 25-10-2020 à 00 heures Catégorie Dans la zone rouge Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 26-08-2020 à 00 heures Catégorie Entre-nous, hommes et femmes Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 15-03-2020 à 00 heures Catégorie Entre-nous, hommes et femmes Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 26-10-2019 à 00 heures Catégorie Dans la zone rouge Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 20-09-2017 à 00 heures Catégorie Dominants et dominés Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 06-03-2015 à 00 heures Catégorie Entre-nous, hommes et femmes Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 22-09-2014 à 00 heures Catégorie A dormir debout Histoire erotique publiée sur Histoires De Sexe le 02-04-2014 à 00 heures Catégorie Plus on est © Getty En partant à Hong Kong pour un voyage d’affaires, Elodie fait une rencontre inattendue dans l’avion et n’hésite pas à s’envoyer en l’air. Par Catherine Roig Dès que je suis montée dans l’avion, j’ai senti son regard. Sa main a même frôlé ma taille, alors que je hissais mon sac dans le coffre à bagages. Oh, sorry ! » s’est-il excusé. Je vous en prie », ai-je répondu, avec un grand sourire, prête à engager la conversation. Dis donc, tu fais salon ou quoi ? » m’a lancé Stéphane, notre directeur adjoint, en essayant de passer entre les sièges. Car oui, il n’est pas inutile de le préciser, j’étais en déplacement professionnel. Directrice commerciale fraîchement nommée d’une boîte de spiritueux, je faisais mon premier voyage d’affaires à Hongkong, où je devais avoir des rendez-vous décisifs avec de potentiels gros clients. Autant dire que c’était le moment où jamais de faire mes preuves pour asseoir ma position dans cette entreprise assez machiste. En plus de Stéphane, mon président et deux de mes subordonnés étaient du voyage. J’avais tout organisé depuis des semaines. J’avais établi une stratégie béton, décroché des contacts importants, bref j’avais déployé beaucoup d’énergie pour réussir ce déplacement, et mon compagnon – père de mon petit garçon – commençait à trouver tout ça un peu envahissant. Vivement que tu reviennes de Hongkong, qu’on se remette à faire l’amour », m’avait-il lancé quelques jours plus tôt. Pour être honnête, absorbée et épuisée par mon travail, je n’avais pas remarqué que nos câlins s’étaient espacés, et je le lui fis remarquer. Ah parce que tu te souviens de la dernière fois, toi ? » m’avait-il rétorqué, avec un sourire amer. Du coup, la veille de mon départ, je lui avais sauté dessus, à 1 heure du matin, après avoir bouclé ma valise. Ca s’était bien passé. Enfin, au moins, ça s’était passé. Tout chez lui me rendait dinguePourtant, au lieu de penser argus commerciaux » et thérapie de couple », une fois dans l’avion, à ce moment précis, je n’avais en tête qu’une idée allumer le très chic Anglais assis de l’autre côté de l’allée. Let me help you », m’a-t-il dit, avec un accent très posh, alors que je me contorsionnais pour récupérer mon ordinateur dans le sac posé sous le siège devant moi. Quel charme, bon Dieu ! Et ces regards… Ils avaient le mérite d’annoncer la couleur. Je l’ai donc laissé attraper mon Mac et, quand il s’est relevé, j’ai senti son eau de toilette. Lavande, vanille, ambre, mmhh ! Il m’a effleurée en se relevant, et ce seul contact m’a donné la chair de poule. Mon collègue Stéphane, toujours égrillard, m’a adressé un clin d’oeil pour signifier qu’il avait compris notre petit manège. J’ai piqué un fard, et me suis plongée dans mes tableaux Excel. Mais, sur cette compagnie asiatique, les sièges de la classe affaires étaient opportunément disposés en épis, de sorte que l’on pouvait observer son voisin à loisir. Mes objectifs chiffrés avaient du mal à retenir mon attention et, à chaque fois que je relevais les yeux, ceux du beau blond se plantaient dans les miens. Le désir, dont j’avais oublié l’existence ces derniers temps, se rappelait à mon bon souvenir de façon impérieuse. On avait décollé depuis une bonne heure, quand les hôtesses ont servi le dîner napperon, assiettes, couverts argentés, je n’avais jamais vu ça à bord d’un avion ! Au menu, salade de langoustines, tournedos Rossini, tarte au chocolat. Je n’ai rien pu manger. Mais j’ai tout bu vin blanc, vin rouge, champagne… j’ai juste zappé le cognac. Et j’ai commencé à répondre aux oeillades de mon beau businessman. À lui sourire. À lui montrer mes jambes l’air de rien. Bref, à le chauffer. En cet instant, j’avais oublié mon boss, mes collègues, pire, mon mec et mon fils. Je n’avais qu’une idée en tête me faire prendre sauvagement là, tout de suite, par cet homme si chic. La suite m’a prouvé que ses pensées à lui étaient en parfaite adéquation avec les miennes. Chaudes. Bouillantes. Un bref coup d’oeil à mon équipe m’a ouvert la voie. Le président était absorbé par le dernier Star Wars », cinq rangs devant moi. Stéphane et les autres, qui avaient dû eux aussi profiter des bons vins, dormaient profondément. Mon plateau à peine débarrassé, je me suis levée pour aller aux toilettes. J’en ai profité pour me rafraîchir et remettre un peu de gloss. Quand je suis sortie, il était là. Comme si c’était la chose la plus naturelle du monde, il m’a repoussée à l’intérieur, et il a dit, en français Votre désir sont des ordres », ce qui m’a semblé irrésistible. C’est moi qui me suis jetée sur lui pour l’embrasser. Et on s’est littéralement embrasés. Ses mains, sa bouche, son sexe, son odeur, tout chez cet homme dont je ne connaissais même pas le prénom me rendait dingue. Avec du recul, je me demande encore comment on peut faire autant de choses dans un espace aussi réduit. Car, en un quart d’heure, j’ai expérimenté avec lui plus de positions acrobatiques que pendant toute ma vie sexuelle ! Côté plaisir, idem altitude et/ou alcool aidant, peut-être, jamais je n’avais joui aussi fort. Contraint de plaquer sa main sur ma bouche pour que je n’ébruite pas la joie que me procuraient nos ébats, il me susurrait des choses que je ne comprenais pas forcément, mais dont je captais très bien le sens profond. À la fin, il m’a longuement embrassée dans le cou et j’ai cru qu’on allait tout recommencer depuis le début. Mais non, il m’a juste dit Dress yourself, Mademoiselle ». J’ai alors réalisé que je ne portais plus que mes escarpins. Il est sorti discrètement, et je me suis rhabillée. Quand j’ai regagné ma place, il m’a envoyé un baiser silencieux, articulant see you later ». La nuit tombait, les hôtesses fermaient les hublots, mais je n’avais aucune envie de dormir, m’interrogeant sur ce que signifiait ce later ». Je l’ai compris trois heures plus tard, alors que je visionnais mon deuxième film Inglourious Basterds », je m’en souviens encore. Il a soulevé l’un de mes écouteurs et a murmuré dans mon oreille Shall we dance again ? ». Je l’ai suivi et on a exploré à nouveau, dans 1 m2, les arcanes du séjour classé XEn sortant, dégrisée cette fois, je me suis reprise. Il restait la moitié du vol, il fallait que je dorme un peu, sinon j’allais arriver à Hongkong vannée. Un Donormyl et, cinq heures plus tard, l’avion s’est posé et je me suis réveillée avec un mal de tête féroce. Mon bel inconnu m’a fait un petit signe d’adieu, et je suis sortie de l’appareil avec mon équipe. Dites donc, vous avez l’air épuisée », a souligné mon président. Nous avons récupéré nos bagages et, quand le chauffeur nous a déposés à l’hôtel, j’ai cru apercevoir une silhouette dans le hall. Dans tes rêves », me suis-je dit. Mais trois minutes plus tard, alors que je remplissais le formulaire d’admission, j’ai senti une présence. Lui ! Il remplissait aussi ses papiers. J’ai réussi à voir qu’il s’appelait Rupert. Il a noté mon numéro de chambre. Le reste du séjour est définitivement classé X. Je me demande encore comment j’ai décroché quatre contrats aussi importants en dormant si peu. Entre deux rendez-vous, je remontais dans ma chambre où je le retrouvais, pour vivre ce qui restera peut-être l’expérience érotique la plus aboutie de ma vie. Mon boss et mes collègues ne se sont doutés de rien, Stéphane m’a juste dit, un soir Tu as une sacrée santé, toi, on dirait ». J’ai répondu Et comment ! », car je me sentais plus en forme que jamais. Quand je suis rentrée à Paris, mon amoureux a d’ailleurs trouvé que j’avais une mine superbe. Plus tard, il a souligné que j’avais retrouvé mon tempérament de feu ». La Chine te réussit, dis-moi ! » a-t-il cru bon d’ajouter. Comme quoi, un bon voyage d’affaires… Cet article a été publié dans le magazine ELLE du vendredi 22 juillet vous abonner, cliquez ici.  News Rabu, 22 Maret 2023 - 1823 WIB VIVA Jabar – Seorang penumpang pesawat mengeluh karena selama penerbangan AC mati. Cerita tersebut dibagikan oleh akun TikTok velyspuspa pada Selasa, 21 Maret 2023. Akun tersebut mengaku, itu pengalaman penerbangan terburuk yang ia alami selama hidup 31 tahun."Aku cuma mau share pengalaman terbang terburuk yang aku alami selama 31 tahun aku hidup," terangnya, dikutip dari unggahan akun TikTok velyspuspa, Rabu, 21 Maret terbang dari Denpasar menuju Soekarno Hatta. Saat masuk, ia sudah merasakan hal buruk karena udara di dalam pesawat sangat panas."Gila, ga ngerti lagi, jadi kami terbang dari DPS-CGK dengan pesawat superairjet IU737. Sebenarnya pas masuk gue udah feeling kok panas, biasanya kan ada fogging or asep ac gitu kan keluar dr sisi sisi," bebernya."Ini engga, pas duduk gue personaly emang ga suka panas jadi gue full ac nya dan hadapkan ke arah gue duduk. Nah, pas take off, gue udh kipas kipas karena sumpah panas. Keringetan cuy," dia, setelah take off, semua penumpang mulai kepanasan. Perjalanan itu pun memakan waktu 1 jam 50 menit."Pas udah diatas, setelah take off, semua orang mulai kipas kipas dan memaksimalkan ac diatas mereka. Dan mulailah drama drama diatas langit tersebut. Kebayang ga sih lu, 1 jam 50 menit diatas ketinggian tertentu dengan kondisi udara terbatas dan PANAS! Ada ibu hamil, anak bayi! superairjetofficial please dont take the risk on your flight, nyawa manusia ini," tutupnya.

cerita panas di pesawat